Sunday, November 25, 2007

Bulu Ketiak

Di copy-paste dari:
http://www.jawaban.com/news/health/detail.php?id_news=071023174510

Bulu Ketiak, Dicabut, Dicukur Atau Digunting?

Jangan pernah meremehkan bulu ketiak Anda! Dengan alasan estetika, mode, kenyamanan dan kebersihan, banyak perempuan yang mencabuti atau mencukur habis bulu ketiaknya. Aktivitas mencabut atau mencukur bulu ketiak kedengarannya memang sepele, tapi tahukah Anda, mencabut atau mencukur habis bulu ketiak ternyata memiliki bahaya yang jauh lebih besar pada kesehatan dibandingkan dengan manfaatnya.

Nah, sebelum mengenal lebih jauh mengenai bahayanya, sebaiknya kenali dulu dengan baik manfaat bulu ketiak ini:
Sarat fungsi melindungi
Selain untuk melindungi kulit dari kotoran dan bakteri. Bulu ketiak juga berfungsi untuk melindungi ketiak dari zat racun yang akan masuk dari luar tubuh. Tak hanya itu bulu ketiak berfungsi untuk melindungi organ vital yang berada di dekatnya, yaitu payudara.
Menimbulkan bau tak sedap
Pada ketiak terdapat kelenjar apocrine yang dihasilkan saat Anda berkeringat. Pada perempuan, aktivitas kelenjar ini akan hilang mulai saat memasuki masa menopause. Kelenjar ini mengandung asam lemak jenuh dengan cairan lebih kental dan berminyak. Sebenarnya, cairan yang dihasilkan oleh kelenjar apocrine ini hanya berbau lemak. Tapi karena di setiap helai bulu rambut mengandung bakteri yang berperan dalam proses pembusukan, akibatnya jika tidak dijaga kebersihannya bisa menimbulkan bau badan yang tak sedap.


Sarat bahaya
•· Dengan mencukur bulu ketiak, maka di ketiak akan timbul banyak luka kecil tak kasat mata. Pori-pori di daerah ketiak juga akan membesar. Ini memungkinkan toksin dan zat kimia dari berbagai produk seperti deodoran, bedak, dan krim akan dengan mudah memasuki kulit.
•· Perlu Anda ketahui bahwa daerah lipatan ketiak merupakan tempat berkumpulnya kelenjar getah bening. Kalenjar inilah yang bisa memudahkan transportasi racun dan zat kimia dari luar tubuh ke bagian dalam tubuh, terutama ke payudara. Sehingga tidaklah mengherankan jika mencabut atau mencukur bulu ketiak selalu dihubung-hubungkan dengan kanker payudara. Selain payudara, kemungkinan racun dari luar tubuh juga masuk ke bagian tubuh lainnya seperti paru-paru, jantung, dan otak.
•· Saat mencabut bulu ketiak, tanpa disadari biasanya terjadi luka dan pori-pori membesar. Luka inilah yang memudahkan timbulnya penyakit, seperti radang, bengkak atau bernanah kemudian menjadi infeksi. Kondisi ini berlangsung dalam jangka panjang dan iritasi terjadi terus menerus, bisa menyebabkan mutasi sel. Nah, mutasi sel inilah yang juga memungkinkan terjadinya kanker payudara.

Lebih baik digunting
Menghilangkan bulu ketiak dengan cara apapun seperti waxes juga tidak disarankan karena resiko terjadinya kanker payudara sama besarnya dengan dicabut atau dicukur. Jadi lebih baik dipotong dengan menggunakan gunting kecil atau gunting khusus. Sebab dengan digunting resiko terjadinya luka dan pembesaran pori-pori tidak akan terjadi.

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Di copy-paste dari:
http://www.jawaban.com/news/health/detail.php?id_news=070906174513&offx=5

Cukur Bulu Ketiak Rentan Kanker Payudara

Mencukur ketiak hingga licin memang telah menjadi bagian dari trend fashion, dan banyak kalangan perempuan yang memilih cara mencukur bulu ketiak untuk membuat tampilan manis saat mengenakan pakaian tanpa lengan. Namun, penelitian yang dilakukan Anderson Cancer Center di Amerika agaknya bisa mematahkan semangat kaum perempuan untuk tampil dengan ketiak tanpa bulu. Hasil penelitian itu menyebutkan perempuan yang rutin mencukur bulu ketiaknya hingga licin lebih rentan terkena kanker payudara 10 kali lipat dibandingkan dengan perempuan yang membiarkan bulu ketiaknya tumbuh apa adanya.


Adalah Dr Therese Bevers dari Anderson Cancer Center yang menyatakan bahwa mencukur bulu ketiak baik menggunakan lilin (wax) maupun alat lainnya akan menyebabkan banyak terjadi luka yang tak kasat mata. Selain itu, dampak dari pencukuran menyebabkan pori-pori di sekitar daerah itu ikut membesar. "Dengan kondisi kulit pori ketiak yang membesar dan menderita luka ringan memungkinkan terkena toksin dan zat kimia dari berbagai produk yang dioleskan ke ketiak seperti deodoran, bedak atau krim pengharum yang kemudian dengan mudah memasuki kulit," katanya.

Terlebih deodoran antiperspiran yang cairannya disemprotkan ke ketiak maupun dioleskan akan menambah mudahnya toksin masuk ke dalam kulit. Masalahnya, deodoran antiperspiran itu memiliki fungsi untuk mencegah pengeluaran keringat. Toksin yang seharusnya dikeluarkan melalui keringat, akhirnya tertahan dan menumpuk. Toksin yang tertimbun di sekitar payudara itu kemudian menjalar ke ruang terdekat yaitu payudara. Penumpukan toksin yang bertahun-tahun menjadi potensi terciptanya kanker.

Bevers menegaskan, bulu ketiak diciptakan Tuhan untuk melindungi wilayah itu dari zat racun yang hendak masuk dari luar tubuh. Karena di ketiak terdapat kelenjar limfa yang memudahkan transportasi racun, terutama ke payudara dan bagian tubuh lainnya. "Kemungkinan transportasi toksin ke bagian tubuh lain juga ada, sehingga bulu ketiak yang "gundul" juga membuka jalan untuk tumbuhnya kanker di bagian tubuh lain seperti paru-paru, jantung, dan otak, terutama bila perempuan itu memiliki "gen" atau keturunan terhadap kanker," katanya. Ketiak yang gundul juga menjadi tidak sehat bila pemiliknya tergolong malas menjaga kebersihan badannya. Ketiadaan bulu ketiak memungkinkan tumbuhnya bakteri dan kuman, yang kemudian tertimbun di pori-pori. Bila tak dibersihkan secara rutin bisa menimbulkan bisul atau abses.

Melihat hasil penelitian itu, dr Bevers menyimpulkan adanya koreksi antara kanker dengan mencukur bulu ketiak, yang sampelnya diperoleh dari pendataan terhadap wanita di Amerika Serikat dan Eropa selama 10 tahun terakhir. American Cancer Society menyebutkan pada tahun 2002 lalu saja menunjukkan ada sekitar 175.000 kasus baru untuk kanker payudara ganas di Amerika Serikat. Dari jumlah itu, 43.000 kasus diantaranya harus berakhir dengan kematian karena kanker payudara. Lebih jauh Bevers mengemukakan bahwa setiap rambut yang tumbuh pada tubuh manusia memang dapat menjaga organ tubuh vital yang ada di dekatnya. Namun, ironisnya banyak perempuan yang membuang bulu ketiak hanya karena alasan mode padahal di dekat ketiak terdapat organ yang sangat penting untuk dilindungi yaitu payudara.

Menurut Bevers, lelaki terbukti jauh lebih aman terhadap bahaya terkena kanker payudara, sebab kebanyakan lelaki tidak mencukur bulu ketiaknya. Ketika ditanya apakah menghilangkan bulu ketiak dengan cara lain seperti waxing dan mencabutnya juga meningkatkan kerentanan yang sama terhadap kanker. Ia menyebutkan, membuang bulu ketiak dengan mencukurnya tergolong paling berbahaya karena kemungkinan timbulnya luka-luka minor lebih besar. Namun cara lain seperti waxing justru memperbesar pori lebih besar daripada mencukur dengan cara dicabut. Intinya, kegiatan mencukur bulu ketiak bagaimanapun caranya tetap berbahaya. Bevers menyarankan agar perempuan tak perlu mencukur bulu ketiak, karena bahayanya sangat besar dibandingkan manfaatnya.


7 comments:

Dennis said...

bah suka suka dah ketek gw mo diapain yang penting ketek ketek gw, bukan ketek siapa siapa. Ni ketek sensasi ketek gw, dan bulunya juga punya ketek gw dan keteknya ketek gw...

Prety Girl said...

Gk Jadi Dech RencaNa Mo ngegundulin Ketty,Untung Gw masih sempet Baca Niy Articel...!!!

Anonymous said...

kalo pake yang di laser itu lho yg metode baru...yg bau" angus..aku lupa nama caranya apa, menimbulkan iritasi tak kasat mata juga ga?
thx ya ..

liditanablogger said...

thanks ya artikalx,,,,,,
berart sangat nih buat driku......

Anonymous said...

kalau sudah terlanjur mencukur ketty gimana? aku takut nih!
terus kalau pake gunting, kan gak mulus

Anonymous said...

hmmm sepertinya korban hoax juga ini...

coba cek

http://kuliahsyariah.multiply.com/journal/item/191

inf said...

waahh separah itu kah.. untung gua jarang2 cukur bulu ketiak hhihi